Skip to main content

Kenangan kunang-kunang kota.


Untuk ratu hujan

Hi ratu hujan, hi yang ditunggu para nastapa yang tiada tara. Barangkali ku ingin lebih  jauh tau tentangmu. Namun apa daya, kau membuatku seperti nenek sihir didepanmu. Kurasa selimutku terlalu tebal untuk menghangatkan segala anjuran kutub yang berterbangan dalam keegoisanmu.
Ratu hujan kau tau pusing sudah aku dibuatmu? Kuharap kau datang untuk pergi. Ratu hujan jika kau ingin masuk dalam hidup yang telah tertata rapi maka masuklah, namun jangan pernah kau lupa membawa kunci keluarnya. Jangan merusak pintu yang telah kokoh dibangun jangan pula merobohkan jendela yang berkeliaran dalam keharmonisan rumah itu. Apa kau merasa kuasa? Ingatlah bahwa sertifikat rumah itu tak ditangan mu lagi.
Ratu hujan kau mungkin banyak dikagumi para dedaunan yang kurang belaian atau tanah merindukan siraman yang mungkin mereka butuhkan. Namun komohon jagan berlebihan. Kau ingat segala yang berlebihan itu tak baik? Kau bisa menimbulkan banjir yang dapat mengusik beberapa rumah..  Apa yang kau inginkan? Membuat pelangi untuk dirimu sendiri? Dan membuat petir untukku? Kutau kau hanya ingin diriku merasakan apa yang ia rasakan kejadiaan yang menipanya 9 bulan lalu. Aku tau, aku paham… Walau aku tak dekat tapi satu spesies itulah kita.
Jujur, aku tak benci padamu.. silahkan lakukan apa yang ingin kau lakukan. Uraikan apa yang harus diurai dan ambil yang perlu kau ambil namun dalam dinding rumahku tertulis “don’t touch my mine” kurasa kau lebih dari seorang yang cerdas.
Sudahlah, lupakan jika kau ingin hadir maka hadirlah.. kuasa Tuhan yang akan meyetel bagaimana alur yang akan dihembusnya.

Untuk embun

Embun telah menyisihkan segala rasa dalam benak yang sunyi petang ini. Aku bukan paranormal yang dapat membaca segala insyarat yang (kasih)  tepiskan. Lajur yang tak pasti selalu (kasih) lambaikan. Basuhan kasih yang terurai telah menjadi selimut yang selalu kuberi padamu (kasih). Kauingat kejadian yang baru-baru ini menghantui mu? Atau bahkan (kasih) merasa terintimidasi oleh apa yang kutuduhkan? Ya, namun (kasih) telah mentoleransikannya bukan? Berkata lebihpun tak berpengaruh bagimu (kasih), mungkin. Takkan kusalah kan kau(kasih).


Comments

Popular posts from this blog

I'LL COME BACK, quickly

     Assalamualaikum Selamat sore... Hari yang tak sebegitu melelahkan telah tiba. Hari sabtu. Ya,  Gak nyangka banet aku udah kelas 9 nih. Em- padahal masih pengen di masa-masa biru putih. Nyenengin, Leluconan, etc lah pokoknya yang menyenangkan. Duhh- Dan yang paling kudu aku yakin kan adalah nilai. Ehm uhuk, piye jal?  Utekku ki utek standar neng pengen neng ekamas :( Duh siapa sih orang GK yang cinta bget sama GK dan gak mau ke Ekamas? Ekamas gtu? Ehem. Tapi kalo aku sih ya suka sih suka tapi liat kemampuan ajalah ya.. Dan cari peluang!  Well, karena aku cuma punya utek standar ya pas-pas lagi ajalah. Targetku sih dapet nem yang ya semoga aja maksimal gitu.. tapi semua itu kuasa tuhan lah ya.. Aku gak nergetin sih aku sekolah dimana.. Yang pasti aku tetep di handayaniku tercinta. Masak sih aku khianat sama kota tersayangku ini :* Weelll again, kelas 9 itu banyak tugas ya. Materinya bikin uhuk.. yakalo yang pinter mah enak gampang.. nah...

Tak kusangka (Love can kill all your saying)

Tak kusangka (Love can kill all your saying) Oleh: Irna Dwi Namaku Irna Dwi Indriyani. Aku biasa dipanggil Ena(kalo dirumah) kalo di sekolah banyak yang manggil Irrr. Aku salah satu murid di salah satu SMP di Kabupaten Gunungkidul. Ya, saat ini aku duduk di kelas viii. Usiaku masih sangat muda sekali 14tahun. Ya gak sihh?? :D Ditenggah riyah-riyuh damai gelora cinta remaja di sekitarku. Aku adlah salah satu yang tak ingin ikut campur dengan cinta. Aku punya dendam tersendiri dengan cinta. Yah.. aku memutuskan tidak ingin pacaran.. mennurutku pacaran hanya buang waktu saja, hanya berbau negative saja, dan hanya umbar hasrat saja. Aku sempat miris, ohya.. pagi itu ada kabar tak sedap yang tercium di smpku.. siswa berpacaran dengan cara negative.. ya aku sering sekali mendengar dan menanggapi soal itu karena aku juga ketua osis disitu, jadi wajar aku sering ikut campur masalah itu. Ya.. selain kejadian disekolah, dikalangan keluargaku saja juga iya.. adik sepupuku bernama Ima. Im...

Between Katalis and LPIR

     Hei temen-temen blogger sekalian, kaliini aku pengen cerita ni tentang katalis. Yup katalis. Mungkin kalian (kalo ada yang baca, kalo enggak ya gapapa) :v bertanya-tanya apasih itu katalis..  Nah, jadi awalnya seperti ini di SMPku, SMP N 3 PANGGANG yang berlokasi di Gunungkidul itu ada salah satu kelompok yang berisikan beberapa siswa mengikuti semacam Kelompok Kerja Lab gitu(pertamanya) yang di bina oleh Bu Dewi Setya Wulandari S.Si yang kebetulan adalah guru IPA di SMP kami.       Alhamdulillah ternyata katalis dapat eksis sampai sekarang di SMP kami, yang sudah ada 2 tahun ini.. em, kegiatan dikatalis seru lho. ada yang kegiatan yang berbau kekeluargaan juga tapi tetep mendidik sekali bagiku.       Nah waktu itu katalis belum seperti sekarang yang lembih berfokus pada karya tulis ilmiah, namun karena waktu itu, tepatnya awal 2014 SMP kami mendapat undangan semacam seminar gitu tentang karya tulis, dan perlu diketah...