“Apakah
aku bisa melupakan. Melupakan kenangan yang telah sekian lama terukir? Dengan
kasih yang begitu keras bernostalgia dibenakku”
Begitulah beberapa syair Vivi saat jam istirahat dimulai. Dalam diamnya rupanya fikirannya tidak berada dalam jangkauan dekat. Perasaannya tidak dapat didefinisikan hanya dengan kata melupakan melupakan namun Vivi perlu Radit, kekasih barunya yang sedang berada di Sydney
Siang sayang. Apa yang sedang ada
difikiranmu saat ini?Berdering
sebuah nada bbm dari orang yang ia
ingin berada dihadapanya. Entah mengapa firasat dalam benak Vivi salalu dapat
dibenak dari Radit, walau jarak memisahkan keduanya.
Maaf aku sedang memikirkan dua orang saat ini. Rizki dan kau.Vivi memang tak dapat berbohong. Ia menyimpan perasaan yang begitu terbuka pada kekasihnya itu. Maklum saja selepas ditinggal Rizki ia murung entah terpaku pada karang yang tak dapat bermuara. Hingga suatu waktu dulu datanglah Radit. Dan Raditlah orang yang sempat menggeser posisi Rizki yang dipindah pada Tuhan
Apakah kau baik-baik saja? Aku merindukan mu sayang. Oiya.. aku tak memaksa kau untuk melupakan Rizki namun ku harap kau lekas merelakan kepergian kekalnyaRadit memang orang yang pengertiaan. Ia sangat mengerti bagaimana harus bersikap. Menggunakan emosi dalam menyeleseikan permasalahan baginya. Itulah mengapa Vivi begitu memerlukan dia selalu namun beberapa bulan belakangan Radit pergi melanjutkan pendidikannya ke Sydney. Dengan penuh rasa kagum karena membaca balasan kekasihnya itu ia segera membalas chat tersebut
Merelakan aku selalu berusaha sayang.. namun aku butuh engkau selalu. Bersedialah menjadi orang pertama yang mendengarkan segala curahan hatiku. Menghapusakan kenangan ku dulu bersama Rizki. Ku mohon kau bersabar menemanikuBegitulah jawaban Vivi. Lekas terdengar suara chat bbm lagi, dan itu dari Vivi
I will try to do it beb. Love youVivi tak begitu yakin kalau Radit akan selalu bertahan namun menurutnya Radit akan selalu berusaha melakukannya. Melakukan segalanya untuk cinta mereka, untuk masa depan mereka.
**
Chat yang sama terulang hingga beberpa hari bahkan satu bulan. Sama. Pertanyaan Radit yang ditanyakan adalah fikiran Vivi dan tak lain Vivi selalu menjawab bahwa dalam fikirannya masih 2 orang yakni Rizki dan Radit. Hingga pada suatu percakapan yang sebelumnya Vivi sudah menjawab pertanyaan Radit tersebut
Aku sudah lelah menasehatimu. Aku sudah lebih banyak mendengarkan curahan hatimu. Namun pernahkah kau memikirkan perasaanku? Pernah tidak?Semua bagian rusuk nadi Viivi seakan melumpuh. Radit yang dulu telah sirna menurutnya. Hilang tertelan semua jawaban lelah yang mungkin menguyur kepasrahan dalam diri Radit disana. Vivi terkejut ketika beberapa hari Radit tak ada kabar. Dia hanya dapat diam dan menanggung irisan kepedihan terhadap jawaban yang dilontarkan Radit dalam komunikasi terakhir mereka.
Hingga ia mengetik sebuah chat untuk sang kekasih
Ku mohon maafkan aku. Ku tau tak seharusnya aku menuangkan nostalgia yang hanya berhasilkan pedih ini padamu. Kau luarbiasa. Namun diam mu membuatku semakin sakit. Ku menyadari bahwa aku seharusya bukan hanya kau yang memahami perasaanku namun aku juga. Harus memahami perasaan mu. I will try to do it. Ku mohon ajari aku bersabar, melpakan kenangan yang menyisihkan perasaan horror yang tak pernah ku inginkan tumbuh dalam cerita kita. Love you Radit.**Terinspirasi sama lagunyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…………………………. Geisha-Lumpuhkan lah ingatan ku
Begitulah beberapa syair Vivi saat jam istirahat dimulai. Dalam diamnya rupanya fikirannya tidak berada dalam jangkauan dekat. Perasaannya tidak dapat didefinisikan hanya dengan kata melupakan melupakan namun Vivi perlu Radit, kekasih barunya yang sedang berada di Sydney
Maaf aku sedang memikirkan dua orang saat ini. Rizki dan kau.Vivi memang tak dapat berbohong. Ia menyimpan perasaan yang begitu terbuka pada kekasihnya itu. Maklum saja selepas ditinggal Rizki ia murung entah terpaku pada karang yang tak dapat bermuara. Hingga suatu waktu dulu datanglah Radit. Dan Raditlah orang yang sempat menggeser posisi Rizki yang dipindah pada Tuhan
Apakah kau baik-baik saja? Aku merindukan mu sayang. Oiya.. aku tak memaksa kau untuk melupakan Rizki namun ku harap kau lekas merelakan kepergian kekalnyaRadit memang orang yang pengertiaan. Ia sangat mengerti bagaimana harus bersikap. Menggunakan emosi dalam menyeleseikan permasalahan baginya. Itulah mengapa Vivi begitu memerlukan dia selalu namun beberapa bulan belakangan Radit pergi melanjutkan pendidikannya ke Sydney. Dengan penuh rasa kagum karena membaca balasan kekasihnya itu ia segera membalas chat tersebut
Merelakan aku selalu berusaha sayang.. namun aku butuh engkau selalu. Bersedialah menjadi orang pertama yang mendengarkan segala curahan hatiku. Menghapusakan kenangan ku dulu bersama Rizki. Ku mohon kau bersabar menemanikuBegitulah jawaban Vivi. Lekas terdengar suara chat bbm lagi, dan itu dari Vivi
I will try to do it beb. Love youVivi tak begitu yakin kalau Radit akan selalu bertahan namun menurutnya Radit akan selalu berusaha melakukannya. Melakukan segalanya untuk cinta mereka, untuk masa depan mereka.
**
Chat yang sama terulang hingga beberpa hari bahkan satu bulan. Sama. Pertanyaan Radit yang ditanyakan adalah fikiran Vivi dan tak lain Vivi selalu menjawab bahwa dalam fikirannya masih 2 orang yakni Rizki dan Radit. Hingga pada suatu percakapan yang sebelumnya Vivi sudah menjawab pertanyaan Radit tersebut
Aku sudah lelah menasehatimu. Aku sudah lebih banyak mendengarkan curahan hatimu. Namun pernahkah kau memikirkan perasaanku? Pernah tidak?Semua bagian rusuk nadi Viivi seakan melumpuh. Radit yang dulu telah sirna menurutnya. Hilang tertelan semua jawaban lelah yang mungkin menguyur kepasrahan dalam diri Radit disana. Vivi terkejut ketika beberapa hari Radit tak ada kabar. Dia hanya dapat diam dan menanggung irisan kepedihan terhadap jawaban yang dilontarkan Radit dalam komunikasi terakhir mereka.
Hingga ia mengetik sebuah chat untuk sang kekasih
Ku mohon maafkan aku. Ku tau tak seharusnya aku menuangkan nostalgia yang hanya berhasilkan pedih ini padamu. Kau luarbiasa. Namun diam mu membuatku semakin sakit. Ku menyadari bahwa aku seharusya bukan hanya kau yang memahami perasaanku namun aku juga. Harus memahami perasaan mu. I will try to do it. Ku mohon ajari aku bersabar, melpakan kenangan yang menyisihkan perasaan horror yang tak pernah ku inginkan tumbuh dalam cerita kita. Love you Radit.**Terinspirasi sama lagunyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…………………………. Geisha-Lumpuhkan lah ingatan ku
Comments
Post a Comment
be leave a comment